Pada dasarnya memiliki suatu usaha adalah suatu aset yang Sangat mendukung perekonomian dalam kehidupan sehari – hari, terlebih lagi jika usaha yang dimiliki merupakan salah satu dari sekian banyak usaha yang menyerap tenaga kerja. Menciptakan suatu usaha yang besar tidaklah mudah. Sebagai orang yang akan membangun suatu usaha perlu mengadakan beberapa atau bahkan berbagai macam studi kalayakan menngenai usia yang akan dilaksanakan tersebut.
Berbagai macam studi kelayakan tersebut tidak hanya diperlukan untuk orang yang hendak medirikan suatu usaha baru, tetapi juga diperlukan pula bagi seorang investor yang akan melakukan kegiatan kemitraan pada suatu usaha tertentu. Bagi pemula yang ingin mendirikan suatu usah baru jika hasil studi kelayakan menunjukkan bahwa usaha yang akan dilakukan akan mendatangkan keuntungan maka usaha tersebut sebaiknya dibangun. Kemudian bagi seorang investor Jika dianggap layak maka kira nya seorang investor tersebut tidak segan untuk bermitra sebab sudah tentu akan menguntungkan.
Studi kelayakan yang dimaksud adalah mencakup semua aspek yang ada mulai dari aspek teknis, asapek managerial dna administratif, aspek organisasi, aspek komersial, aspek finansial, dan aspek ekonomi. Yang mana pada dasarnya aspek – aspek tersebut saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya.
Usaha ayam pedaging atau yang biasa disebut sebagai ayam potong merupakan suatu jenis usaha yang pada kesempatan ini merupakan suatu usaha yang hendak diketahui kelayakan usahanya atau yang akan dinilai apakah usaha tersebut layak atau tidak untuk dijalankan atau akan dapat memberikan kontribusi yang tinggi atau tidak jika kita berinvestasi pada usaha tersebut.
Usaha ayam pedaging ini milik bapak paryono yang kerap dipanggil pak yono, berada di desa saptomulyo kecamatan punggur kabupaten lampung tengah. Usaha ini didirikan pada tahun 1998. usaha ini diawali dengan satu buah kandang yang berukuran 25 m X 4 m, yang dibangun pada lahan seluas 30 m X 6 m. dan ayam sebanyak 1000 ekor. Usaha ini ia rintis dengan modal awal dari pinjaman bank sebesar ± Rp 35.000.000,-. Dengan tenaga kerja dalam keluarga ia mulai menjalankan usa ini sampai akhirnya ada seseorang yang mengajaknya bermitra. Dengan modal serta sarana produksi dari mitra bapak paryono berpikir akan lebih mudah menjalankan usa ini sebab ia akan sedikit mengeluarkan modal karena ia hanya mengurus ayam – ayam tersebut sampai pemanenan. Pada saat waktu panen tiba pun pak yono tidak repot dalam memasarkan ayam – ayam nya karena ayam – ayam tersebut akan diambil ( dijual ) oleh pihak mitranya.
Dari sistem kemitraan ini pak Yono menjual ayam – ayam nya sesuai harga yang telah ditetapkan oleh pihak mitra yang pastinya pula telah disepakti. Keuntungan dari kemitraan ini bahwa pak yono tidak akan merasa rugi meski harga jual dipasaran rendah tapi sedikit membuat iri jika harga jual yang berlaku dipasaran tinggi. Meskipun demikian pak yono masih bisa mendapat keuntungan yang lebih jika ada pesanan dari warga yang akan mengadakan resepsi dan ada penjual eceran (pedagang yang langsung mensual dipasar) datang membeli ayam – ayamnya, sebab pak yono akan dapat mensual ayam – ayamnya dengan harga yang sesuai seperti yang berlaku dipasaran yang pastinya lebih tinggi dari harga jual yang telah ditetapkan oleh pihak mitranya.
Pangsa pasar merupakan bagian atau luasnya total pasar yang dapat dikuasai oleh suatu perusahaan yang biasanya dinyatakan dengan persentase. Pada usaha ayam pedaging milik pak Yono ini memiliki pangsa pasar yang cukup luas. Selain kepada pasar secara langsung,pak yono juga dapat merambah pada konsumen lain seperti pesanan untuk acara resepsi.
Sekmentase pasar adalah pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok – kelompok pasar yang terdiri dari orang – orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa, maksudnya adalah merancang suatu bauran pemasaran yang secara tepat sesuai dengan kebutuhan para indifidu dalam sekmen pasar. Dari pengertian segmentasi pasar maka dapat diketahui bahwa segmen pasar merupakan struktur yang ada dalam pasar yaitu dimulai dari producen ke pedagang perantaranlalu pedagang pengecer kemudian berakhir pada konsumen akhir.Pak Yono berperan sebagai producen yaitu pengusaha yang memproduksi daging ayam dari ayam pedaging.
Produsen - Pedagang pengecer - Konsumen
Strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.Faktor-faktor yang mempengaruhi srategi pemasaran adalah:
2. faktor makro,yaitu demografi atau ekonomi,politik-hukum,teknologi-fisik,dan sosial budaya
Strategi pemasaran yang digunakan oleh pak Yono dari sudut penjual yaitu
1. tempat yang strategis
2. produk yang bermutu,
3. harga yang kompetitif,dan
4. promosi yang gencar
ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Seiring dengan berjalannya waktu usaha ayam potong ini semakin besar,
berawal dari usaha ayam potong yang hanya memiliki 1 kandang Semarang sudah
memiliki 5 kandang. Dengan omset per kandangnya kurang lebih kurang
lebih 15.000.000,-/kandang Belem
termasuk bibit ayam. Dan benevit yang diperoleh perkandangnya kurang lebih
37.000.000,-/kandang. Pak yono pun memiliki 6 orang karyawan. 5 oarang
karyawannya khusus mengurus ayam satu orang mengurus satu kandang ayam dan satu
orang lagi mengurus masalah admisintrasi yang diperlukan selama proses produksi
sampai dengan pasca panen. Dalam melakukan usaha ayam potong
ini tidak memerlukan banyak karyawan mengingat dalam mengurus ayam potong ini
tidak boleh berganti – ganti orang karena ayam ini diduga mudah tertular
penyakit. Sebab manusia pun dapat turut membawa wabah penyakit bagi ayam. Oleh
sebab itu dalam merawat ayam potong ini hanya berlaku satu orang karyawan hanya
mengurus satu kandang.
Jadi, secara singkat organisasi dan manajerial dari
usaha ayam potong ini yaitu ibu Sunarmi sebagai insvestor ( pemberi modal ),
pak paryono bertindak sebagai pemilik lahan dan sebagai pengelola usaha ayam
potong ini dan dibantu oleh 6 karyawannya.
ASPEK TEKNIS
- Proses Produksi
Usaha ayam potong ini produksinya selama satu tahun dapat berproduksi empat
kali. Sebelum ayam dimasukkan ke dalam kandang, kandang harus sudah
diseterilkan terlebih dahulu selama jangka waktu 15 hari sebelum ayam
dimasukkan dan 7 hari sebelum ayam dimasukkan ke dalam kandang. Setelah ayam
dimasukkan kedalam kandang maka ayam – ayam tersebut ( bibit ayam ) mulai harus
mendapat perlakuan khusus seperti suhu yang harus diberikan, ayam – ayam yang masih
kecil ini Sangat rentan terhadap suhu sekitar ayam – ayam ini menghendaki suhu
hangat, oleh karena itu ayam – ayam ini diberikan tambahan penghangat yaitu
yang terbuat dari kayu bakar yang dibakar dalam drum yang diberi lubang tiap
sisinya agar panas yang dihasilkan menyebar pada tiap sisi kandang. Penghangat
ini diberikan pada malam hari dan diberikan selama ayam - ayam tersebut belum
dipanen. Namun konsentrasi panas yang diberikan berbeda pada saat ayam – ayam
ini masih berupa bibit. Ayam yang masih bibit lebih banyak menghendaki
penghangat yang lebih banyak.
Pemberian pakan pakan diberikan setiap hari,dipagi, siang dan sore harisetiap
saat tanpa harus menunggu ayam lapar. Seekor ayam menghabiskan 3 kilogram
pakan sampai ayam tersebut dipanen.Dalam
satu kali produksi,pak parno menghabiskan 12.000 kilogram pakan. Biaya untuk
pakan dalam satu produksi kurang lebih Rp 32.400.000.
Selama proses produksi berlangsung pembesihan kandang dilakukan selama 2 hari
sekali, agar suasana kandang tidak begitu kotor sebab dari kotoran ayam itu
sendiri dapat membawa wabah penyakit.
Kemudian ayam – ayam ini pun harus diberi vaksin selama proses produksi
berlangsung ayam – ayam ini harus mendapat vaksin sebanyak dua kali. Pada saat
ayam berumur 7 hari dan 15 hari.
- Biaya Operasional
Biaya Operasional Tunai | fisik | Harga | nilai |
DOC/bibit ayam | 4.000 | 3.500 | 14.000.000 |
Pakan | 12.000 | 2.700 | 32.400.000 |
Obat-obatan | 4.000 | 500 | 2.000.000 |
Tenaga kerja | 6 | 1.000.000 | 6.000.000 |
Vaksinasi | 8.000 | 250 | 2.000.000 |
Strerilisasi | 4 | 50.000 | 200.000 |
Total | 56.600.000 |
Selain biaya operasional tunai terdapat juga biaya operasional
diperhitungkan seperti lahan pribadi yang digunakan pak Yono untuk mendirikan
kandang ayam.
ANALISIS KELAYAKAN
fisik | Harga | nilai | |
Penerimaan | 4.000 | 31.250 | 125.000.000 |
Faktor produksi Variabel | |||
DOC/bibit ayam | 4.000 | 3.500 | 14.000.000 |
Pakan | 12.000 | 2.700 | 32.400.000 |
Obat-obatan | 4.000 | 500 | 2.000.000 |
Tenaga kerja | 6 | 1.000.000 | 6.000.000 |
Vaksinasi | 8.000 | 250 | 2.000.000 |
Strerilisasi | 4 | 50.000 | 200.000 |
Total | 56.600.000 | ||
Penyusutan | |||
kandang | 4 | 625.000 | 2.500.000 |
Plastik | 29 | 3.834 | 111.186 |
tempat pakan & minum | 4.000 | 165 | 660.000 |
Drum | 1 | 66.667 | 66.667 |
Alas kandang | 1.667 | 1.667 | |
Total | 3.339.520 | ||
Total Biaya | 59.939.520 | ||
Pendapatan | 65.060.480 | ||
R/C | 2,085435452 |
Tahun | Biaya | Benefit | Df 13% | pv B | pv C | net B-C |
1 | 14.000.000 | 37.000.000 | 0,8849 | 32.741.300 | 12.388.600 | 20.352.700 |
2 | 32.400.000 | 37.000.000 | 0,7831 | 28.974.700 | 25.372.440 | 3.602.260 |
3 | 2.000.000 | 37.000.000 | 0,693 | 25.641.000 | 1.386.000 | 24.255.000 |
4 | 6.000.000 | 37.000.000 | 0,6133 | 22.692.100 | 3.679.800 | 19.012.300 |
5 | 2.000.000 | 37.000.000 | 0,5427 | 20.079.900 | 1.085.400 | 18.994.500 |
6 | 200.000 | 37.000.000 | 0,4803 | 17.771.100 | 96.060 | 17.675.040 |
jumlah | 147.900.100 | 44.008.300 | ||||
B/C ratio | 3,360732 | |||||
NPV | 103.891.800 |
Berdasarkan NPV yang dihasilkan dapat disimpulkan
bahwa proyek atau usaha tersebut layak untuk dijalankan dalam tahun – tahun
kedepan.